RESUME -14 KonsepGel-29 Buku Nonfiksi Oleh Ch. Sutarmi


RESUME -14 KonsepGel-29 Buku Nonfiksi Oleh Ch. Sutarmi



Resume ke  -14

KBMN PGRI Gelombang – 29

Tema : Konsep Buku Non Fiksi

Narasumber :  Musiin, M.Pd

Moderator: Lely Suryani,S.Pd.SD

Puji Tuhan malam ini kembali bisa mengikuti pembelajaran dengan semangat walau lelah jiwa raga.

Semula ku tak ingin melanjutkan keikut sertaanku dalam kegiatan KBMN ini. namun setelah melihat angka 14 jadi semangat.  Apa pasal? Kalau pelatihan ada 30 kali pertemuan dan sekarang sudah ke -14 berarti sudah hampir setengah jalan. Ya kuyakinkan diriku dengan berkata dalam hati ’aku bisa’.

Sebagai informasi awal moderator kita yaitu Bu Lely  memberikan pengertian tentang buku non fiksi.

Buku nonfiksi merupakan buku yang dibuat berdasarkan fakta dan kenyataan.

 Isi dari buku nonfiksi adalah informasi, pengetahuan, atau wawasan.

Tujuan penulisan buku nonfiksi ialah menyajikan temuan baru atau penyempurnaan dari informasi yang sudah ada.

Apakah rumit membuatnya?  Tidak ada yang rumit jika kita tahu ilmu dan teknisnya.

               

Setelah memberikan uluk salam dengan santun Bu lely  mempersilakan peserta mengenal lebih dekat nara sumber dengan membaca dokumen .  inilah profil nara sumber :

Curriculum Vitae 

Musiin, M.Pd  atau biasa dipanggil Bu Iin oleh orang-orang di sekitarnya memiliki hobi membaca buku, menulis, travelling  dan memasak. Ia lahir di kota Tahu Takwa Kediri dan merupakan seorang guru Bahasa Inggris yang mendapat tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah di SMPN 3 Grogol.

Pertama kali masuk sekolah di tahun 1977 – 1983 di SDN Kras I Kediri. Kemudian setelah lulus melanjutkannya ke SMPN Kras dari tahun 1983-1986 dan  sekolah lagi ke SMAN 4 Kediri lulus tahun 1989. Dari tahun 1989-1994. Ia melanjutkan ke IKIP negeri Malang Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris.

Pendidikan Strata II ditempuh di Universitas Negeri Surabaya Jurusan Pendidikan Bahasa dan Satra mulai tahun 2006-2009.

Kecintaan akan profesi guru Bahasa Inggris membawanya menempuh Short Course di SEAMEO RELC Singapura tahun 2015.

Pengalaman mengajar dimulai dari menjadi dosen pada tahun 1994 di STKIP PGRI Jombang, STIE Dewantara Jombang dan tutor bagi pekerja asing di PT Chiel Jedang Jombang.

Di lingkungan dunia pendidikan, ia aktif menjadi tim pengembang mata pelajaran Bahasa Inggris dan tim penilai angka kredit guru di tingkat Kabupaten Kediri

Selain mengajar, Bu Iin juga founder organisasi swadaya masyarakat YAPSI yang berdiri sejak tahun 1991.Organisasi ini bergerak dalam bidang

1.       Pemberdayaan ekonomi masyarakat, khususnya UMKM bekerja sama dengan Bank Indonesia Surabaya.

2.       Pemberian bantuan pangan bagi masyarakat miskin, posyandu, anak sekolah bekerja sama dengan World Food Program (UN-WFP) di wilayaj Surabaya, Gresik dan Sidoarjo

3.       Pemberian bantuan susu bagi anak-anak SD bekerja sama dengan Susu Ultra dam Departemen  Pertanian Amerika Serikat.

4.       Pelatihan Sekolah Ramah Anak  bagi guru-guru SD di Kabupaten Sampang bekerja sama dengan UNICEF.

5.       Pendidikan  lingkungan dan daur ulang sampah bekerja sama dengan Tetra Pak Indonesia dan TP UKS Propinsi Jawa Timur.

6.       Pengadaaan perpustakaan kampung, dan toilet di kampung-kampung Surabaya donasi dari UN WFP.

7.       Pengajar Praktik Program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 4.

8.       Fasilitator Program Pendidikan Guru Penggerak

Dalam bidang kewirausahaan, Bu Iin merupakan founder PT In Jaya yang bergerak di bidang ekspedisi untuk pendistribusian produksi Indomarco dan Indolakto Pasuruan. Selain itu PT In Jaya merupakan pemasok bahan baku tebu  bagi pabrik gula di wilayah Madiun, Malang dan Kediri.

Sebagai penulis pemula, karya buku yang telah dihasilkan adalah sebagai berikut:

1.       Digital Brochure Mengasah Kemampuan Menulis dan Jiwa Kewirausahaan Gen Z

2.       Literasi Digital Nusantara. Meningkatkan Daya Saing Generasi Muda melalui Literasi (Karya bersama Prof Eko)

3.       Selaksa Hikmah dari Tarokan (Karya bersama siswa-siswa)

4.       Ukir Prestasi dan Tebar Inspirasi ( Antologi Kisah Guru Lejitkan Potensi Siswa)

5.       Cergam Panji Asmarabangun and Dewi Sekartaji

6.       Modul Pembelajaran Bahasa Inggris untuk Kelas IX.

7.       Menulis Artikel populer di majalah online

Editor Buku

1.       Kaulah Sosok Inspiratif di Hatiku ( Antologi Sosok Inspiratif)

2.       Kisah Penyemangat Kalbu (Antologi Penyuluh Agama)

 

 

Menjadi penulis buku non fiksi telah mengantarkan untuk mengikuti ujian Sertifikat Penulis dan telah berhasil memegang sertifikasi penulis pada tahun 2020.

 

Bu Iin berkata : “Saya adalah alumni kelas menulis Om Jay gelombang 8,  yang di awal bergabung di kelas menulis Om Jay juga belum mempunyai karya. JADI JANGAN KUATIR TETAP OPTIMIS, AKAN LAHIR KARYA dari tangan Bapak Ibu semua. Karya yang lahir tidak harus ke penerbit mayor, Bapak ibu bisa mulai menulis di blog maupun mengirimkan karya ke penerbit minor. Bangunlah branding sebagai penulis dari hal sederhana namun konsisten. Hal ini akan menjadi stimulus untuk karya yang hebat.

Sebagai keterangan tambahan Bu Iin melanjutkan “Gelombang 8 terbentuk di saat pandemic Covid 19, yang tentu saja situasi dan kondisinya tidak sama dengan saat ini, ERA KURIKULUM MERDEKA. Kesimpulannya berproseslah mengikuti perkembangan jaman yang tiap detik berubah.

Kami bersembilan dari gelombang 8 telah berhasil menaklukakan tantangan menulis Prof Eko dan buku kami telah berhasil dipajang di toko buku Gramedia secara online maupun offline. Buku karya saya berjudul Literasi Digital Nusantara. Meningkatkan Daya Saing Generasi.

Bapak ibu ini tidak berniat sombong, namun sebagai stimulus Bapak Ibu untuk bisa berbuat lebih baik dan lebih hebat lagi dari kami.

Bu Iin menlanjutkan penjelasannya dengan menampilkan gambar :


 


Bu Iin melanjutkan : Bapak ibu silahkan disimak gambar tersebut.

 Gambar tersebut adalah judul sebuah buku yang menginspirasi banyaka penulis pemula, seperti kita semua.

Dan Poynter, menulis sebuah buku yang sangat populer dan menjadi rujukan para penulis pemula, judulnya Is There A Book Inside You? Setiap orang memiliki pengalaman, pengetahuan, dan keterampilan di dalam dirinya. Berapa ratus purnama telah kita lalui, berapa banyak kejadian entah itu pahit atau manis  mengukir perjalanan  hidup kita. Jadi,  semua tergantung pada individu masing-masing apakah mau dikeluarkan dalam bentuk buku atau tidak.

Atau hanya dikeluarkan dalam bentuk pengajaran di kelas-kelas saja atau hanya dalam bentuk obrolan atau cerita kepada anak cucu saja, yang tidak meninggalkan jejak keabadian.

Nah, coba Bapak Ibu merenung sejenak, apakah Bapak Ibu mempunyai "Sebuah Buku" di dalam diri Bapak Ibu? Pengalaman dan pengetahuan apa yang belum tereksplore?

Menulis memang bukanlah hal yang mudah, apalagi harus dilakukan oleh kita yang tidak suka membaca, malah lebih sulit lagi.

 Menulis adalah keterampilan produktif, ini berarti keterampilan yang membutuhkan modal. Modalnya adalah banyak membaca dan mengamati fenomena yang ada.

Sebelum menulis buku, harus menemukan alasan kuat mengapa ingin menjadi penulis.

 Alasan Bu Iin  ingin menjadi penulis adalah sebagai berikut:

1.            Mewariskan ilmu lewat buku.

2.            Ingin punya buku karya sendiri yang bisa terpajang di toko buku online maupun offline.

3.            Mengembangkan profesi sebagai seorang guru.

Kutipan terkenal dari Imam  Ghazali dan Pramoedya Ananta Toer menjadi penguat mengapa Bu Iin  ingin menjadi penulis.

Menulis ini sebenarnya untuk saat ini mempunyai makna yang luas. Membuat konten sebenarnya adalah turunan dari menulis. Bagaimana sebuah tim kreatif menghasilkan karya jika tidak didahului oleh konsep yang ditulis.

                Pengertian Buku Non Fiksi :

Buku Nonfiksi adalah buku yang ditulis berdasarkan FAKTA dan KENYATAAN. Isi dari buku nofiksi adalah INFORMASI, PENGETAHUAN atau WAWASAN.

                Tujuan penulisan buku nonfiksi adalah menyajikan temuan baru atau penyempurnaan dari informasi yang sudah ada.

Ciri buku nonfiksi

1.            Menggunakan bahasa formal.

2.            Makna yang disampaikan adalah makna denotasi.

3.            Ditulis berdasarkan fakta.

4.            Tulisan berbentuk tulisan ilmiah popular.

5.            Meghasilkan temuan baru dan menyempurnakan ide temuan lama.

6.            Penulis memberikan analisis dan interpretasi intelektual dari data yang disajikan dalam tulisannya.

Jenis Buku Nonfiksi

Ada 2 jenis buku nonfiksi

1.            Buku Nonfiksi Murni

2.            Buku Nonfiksi Kreatif

Buku nonfiksi murni adalah buku yang berisi kumpulan data otentik yang dikembangkan menjadi sebuah buku. Data-data tersebut berasal dari teori, wawancara penulis, observasi, angket dan bukti lainnya.

Contoh buku nonfiksi murni biasanya kita temukan pada SKRIPSI, DISERTASI,  ARTIKEL, FEATURE,  dll

 Buku Nonfiksi Kreatif adalah buku yang berisi data-data otentik yang kemudian dikembangkan dengan bumbu-bumbu kreatif dari pengarang.

Contoh buku nonfiksi kreatif adalah

1.            Biografi

2.            Autobiografi

3.            Memoar

4.            Buku Motivasi, pengembangan diri/psikologi

5.            Buku panduan/manual

6.            Buku pelajaran/buku teks/pendamping

7.            Encyclopedia/kamus

8.            Buku catatan perjalanan

Dalam penulisan buku nonfiksi ada 3 pola yakni:

1.            Pola Hierarkis (Buku disusun berdasarkan tahapan dari mudah ke sulit atau dari sederhana ke rumit)

Contoh: Buku Pelajaran

2.            Pola Prosedural (Buku disusun berdasarkan urutan proses.

Contoh: Buku Panduan

3.            Pola Klaster (Buku disusun secara poin per poin atau butir per butir. Pola ini diterapkan  pada buku-buku kumpulan tulisan atau kumpulan bab yang dalam hal ini antarbab setara)

Pola yang saya pakai dalam menulis buku Literasi Digital Nusantara adalah pola ketiga yakni Pola Klaster.

 Proses penulisan buku terdiri dari 5  langkah, yakni

1.            Pratulis

2.            Menulis Draf

3.            Merevisi Draf

4.            Menyunting Naskah

5.            Menerbitkan

Langkah Pertama

 Pratulis

 

1.            Menentukan tema

2.            Menemukan ide

3.            Merencanakan jenis tulisan

4.            Mengumpulkan bahan tulisan

5.            Bertukar pikiran

6.            Menyusun daftar

7.            Meriset

8.            Membuat Mind Mapping

9.            Menyusun kerangka

Tema bisa ditentukan satu saja dalam sebuah buku. Contoh tema dari buku nonfiksi adalah parenting, pendidikan, motivasi dll.

Untuk melanjutkan dari tema menjadi sebuah ide yang menarik, penulis bisa mendapatkan dari berbagai hal, contohnya

1.            Pengalaman pribadi

2.            Pengalaman orang lain

3.            Berita di media massa

4.            Status Facebook/Twitter/Whatsapp/Instagram

5.            Imajinasi

6.            Mengamati lingkungan

7.            Perenungan

8.            Membaca buku

Bu Iin mengangkat Tema di bukunya adalah pendidikan. Ide berasal dari berita di media massa,  mengamati lingkungan serta diperkuat dari materi di Prof EKOJI Channel dengan judul Digital Mindset (The Key to Transform Your Organization) yang tayang pada tanggal 20 Maret 2020

Referensi buku yang saya tulis berasal dari data dan fakta yang saya peroleh dari literasi di internet.

Referensi terdiri dar i :

1 . Pengetahuan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;

2. Keterampilan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;

3. Pengalaman yang diperoleh sejak balita hingga saat ini ;

4. Penemuan yang telah didapatkan.

5. Pemikiran yang telah direnungkan

Tahap berikutnya membuat kerangka. Kerangka ini diajukan ke Prof. Eko dan disetujui untuk melanjutkan ke proses penulisan.

Ini kerangka buku yang ditulis Bu Iin.

BAB 1 Penggunaan Internet Di Indonesia

A.            Pembagian Generasi Pengguna Internet

B.            Karakteristik Generasi Dalam Berinternet

BAB 2 Media Sosial

A.            Media Sosial

B.            UU ITE

C.            Kejahatan di Media Sosial

BAB 3 Literasi Digital

A.            Pengertian

B.            Elemen

C.            Pengembangan

D.            Kerangka Literasi Digital

E.            Level Kompetensi Literasi Digital

F.            Manfaat

G.           Penerapan Literasi Digital Pada Lintas Geerasi

H.            Kewargaan Digital

 

BAB 4 Ekosistem Literasi Digital Di Nusantara

A.            Keluarga

B.            Sekolah

C.            Masyarakat

BAB 5 Literasi Digital Untuk Membangun Digital Mindset Warganet +62

A.            Perkembangan Gerakan Literasi Digital Di Indonesia

B.            Literasi Digital Tanpa Digital Mindset Di Indonesia

C.            Membangun Digital Mindset Warganet +62

 

Anotomi Buku nonfiksi

1.            Halaman Judul

2.            Halaman Persembahan (OPSIONAL)

3.            Halaman Daftar Isi

4.            Halaman Kata Pengantar (OPSIONAL, minta kepada tokoh yang berpengaruh)

5.            Halaman Prakata

6.            Halaman Ucapan Terima Kasih (OPSIONAL)

7.            Bagian /Bab

8.            Halaman Lampiran (OPSIONAL)

9.            Halaman Glosarium

10.          Halaman Daftar Pustaka

11.          Halaman Indeks

12.          Halaman Tentang Penulis

Apakah anatomi ini penting? Jika ingin mendapatkan sertikat sebagai penulis, hal ini akan ditanyakan oleh asesor.

Langkah kedua

Menulis Draf

1.            Menuangkan konsep tulisan ke tulisan dengan prinsip bebas

2.            Tidak mementingkan kesempurnaan, tetapi lebih pada bagaimana ide dituliskan

Di langkah kedua ini, menulis menulis dan menulis. Dalam menulis tidak perlu terlalu idealis harus sempurna.

Langkah ketiga

Merevisi Draf

1.            Merevisi sistematika/struktur tulisan dan penyajian

2.            Memeriksa gambaran besar dari naskah.

Ketika langkah kedua terlewati, bisa memeriksa kembali tulisan mulai dari awal sampai akhir.

Langkah keempat

Menyunting naskah (KBBI dan PUEBI)

1.            Ejaan

2.            Tata bahasa

3.            Diksi

4.            Data dan fakta

5.            Legalitas dan norma

Di langkah keempat ini, bisa melibatkan orang lain untuk menyunting tulisan.

Hambatan-hambatan dalam menulis

1.            Hambatan waktu

2.            Hambatan kreativitas

3.            Hambatan teknis

4.            Hambatan tujuan

5.            Hambatan psikologis

Cara mengatasi

1.            Banyak membaca

2.            Mencari inspirasi di lingkungan sekitar, orang sekitar atau terkait dengan nara sumber.

3.            Disiplin menulis setiap hari.

 Inilah rambu-rambu menulis buku non fiksi :

1.      Menggunakan bahasa formal

2.      Makna ang disampaikan adalah makna denotasi

3.      Ditulis berdasarkan fakta

4.      Tulisan berbentuk tulisan ilmiah populer

5.      Menghasilkan temuan baru dan menyempurnakan ide temuan lama.

6.      Penulis memberikan analisis dan interprestasi intelektual dari data yang disajikan dalam tulisan.

7.      Judul harus menarik

Menulislah setiap hari dan buktikan apa yang akan terjadi

 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Christiana Sutarmi. RESUM ke-1

RESUM ke -2 Oleh Christiana Sutarmi