RESUM KBMN-29 ke -9  KIAT MENULIS CERITA FIKSI oleh Ch. Sutarmi,S.Ag






Resum ke : - 9

Gelombang : - 29

Hari,Tanggal :  Jumat,  2023

Narasumber: Sudomo,S.Pt.
Moderator          : Arofiah Afifi,S.Pd

                Pelupuk mata sangat gatal telah kurasakan selama  seminggu.  Rasa gatal sangat mengganggu aktifitasku.  Aktifitas yang sangat terganngu adalah dunia literasi termasuk kegiatan KBMN ke sembilan Gelombang dua puluh sembilan ini.

            Waktunya pun bersamaan dengan sinetron India kesayanganku Imli. Suatu alasan yang tepat jika aku lebih memilih menonton sinetron dari pada mengikuti kuliah online via GWA KBMN-29 ini. Namun gejolak hati untuk menimba ilmu tak bisa dipungkiri. Akhirnya keduanya kulakukan dengan secuil hati.

            Tanpa ada keinginan membuat resum yang memang sudah dua kali pertemuan tak kutuntaskan, aku pun ingin segera tidur. Kusimak ulang pembelajaran malam ini. Bagai digigit semut, dengan terburu kubuka laptop.  Ada hal yang menantang dalam pembelajaran kali ini. 

            Kucoba kumpulkan semangat dan tekat untuk mencoba merangkai kata.   Kupilah-pilah, jumput satu demi satu untuk didokumentasikan sekaligus sebagai hidangan sarapan pagi.

Bunda Ovi menghangatkan suasana dengan melontarkan  pernyataan; Sastra adalah sebuah kemewahan, fiksi adalah sebuah kebutuhan.― Gilbert K. Chesterton. Jurnalisme membuat para pembacanya bisa menjadi saksi sejarah. Karya fiksi memberi kesempatan kepada pembacanya untuk menghidupkannya. John Hersey.

 

Apa yang terlintas di dalam benak Anda, saat membaca kata fiksi?

Mungkin teringat tokoh dengan nama Helvy Tiana Rosa, Asma Nadia, Tere Liye dan banyak lagi tokoh populer yang karyanya telah menggugah serta menjadi inspirasi  banyak orang.  Ingin meneladani dan mengikuti jejak mereka?

Tema pembelajaran malam ini adalah Kiat Menulis Cerita Fiksi, bersama narasumber Bapak.Sudomo yang lebih dikenal dengan Sapaan MazMo.

 Pegiat Literasi dan Edukasi disandang  Pak Sudomo alias MazMO Narasumber kita Malam ini, yaitu  sebagai seorang guru di SMP Negeri 3 Lingsar Lombok Barat,  sebuah daerah yang populer dengan nama negri seribu mesjid dan laut yang sangat indah.

 MazMo ini, yang jebolan  peternakan, melahirkan buku solo dari KBMN dengan kumpulan resume dalam bentuk cerita fiksi  dengan judul Pahlawan Literasi.

Agak sedikit berbeda seperti pertemuan-pertemuan sebelumnya, karena malam ini MazMo

menggunakan alur belajar MERDEKA. Alur yang dipakai saat MazMo mengikuti Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 2 Kabupaten Lombok Barat.

Alur MERDEKA yang kita pakai malam ini, bisa banget, lho, diterapkan juga dalam proses pembelajaran di kelas Bapak/Ibu nantinya, lanjut MazMO

1 | Mulai dari Diri

Pada alur ini Bapak/Ibu bisa cukup menjawab dalam hati saja atas beberapa pertanyaan yang saya ajukan. Boleh juga langsung dijawab di draf postingan resume. MazMo menjelaskan. Akan kucoba langsung menjawabnya.

1. Seberapa sering Bapak/Ibu menulis cerita fiksi?

            Nggak palah sering si. Cuma pernah beberapa kali. Bila hati mood ya nulis.  Jika nggak ada mood ya sering bleng, buntu nggak ada ide.  Jika pun ada ide selalu tidak diteruskan.

2. Mengapa Bapak/Ibu tertarik menulis fiksi?

Aku tertarik karena bisa menulis kisah hidupku sendiri yang kusamarkan dengan nama dan latar cerita yang disamarkan.    

3. Apa yang Bapak/Ibu pahami tentang menulis fiksi?           

            Suatu cerita yang tidak nyata. Semacam dongenglah.  Namun bisa diangkat dari kisah nyata.

4. Bagaimana langkah Bapak/Ibu agar bisa menulis fiksi dengan baik?

            Menentukan tema, membuat garis besar atau plot  alur cerita, tentukan endingnya barulah menulis lengkap dilanjutkan swaediting

2 | Eksplorasi Konsep

Eksplorasi Konsep dapat dipelajari  dari video saya berikut ini https://youtu.be/dXX9RWxT_u8

Beberapa  poin penting terkait materi menulis cerita fiksi. Terutama menyangkut teknik menulis fiksiyaitu :

Pertama, Syarat Menulis Cerita Fiksi

1. Komitmen dan niat yang kuat untuk menyelesaikan apa yang telah dimulai;

2. Kemauan dan kemampuan melakukan riset agar cerita fiksi tetap logis;

3. Banyak membaca cerita fiksi sebagai bekal tambahan terkait teknik penulisan;

4. Mempelajari KBBI dan PUEBI;

5. Memahami dasar-dasar menulis fiksi, dan

6. Menjaga komitmen menulis cerita fiksi.

Kedua, Membuat Premis

Premis bisa diartikan sebagai ringkasan/sinopsis cerita fiksi yang mengandung tokoh, karakter, rintangan, dan resolusi hanya dalam satu kalimat.

Contoh Premis:

1) Seorang anak laki-laki yang berjuang membalaskan dendam kematian orang tuanya dengan melawan penyihir jahat (film Herry Potter )

 2) Seorang gadis SMA membongkar kasus pembunuhan ayah ibunya dengan berpura-pura menjadi preman

Untuk mengetahui ini premis atau bukan perlu dijabarkan

1. Tokoh: ...

2. Karakter: ...

3. Tantangan: ...

4. Resolusi: ...

Dalam premis ini yang masih perlu dipertajam adalah tantangan si tokoh, 4 point' ini menjadi kunci

Ketiga, Proses Kreatif Menulis

Untuk tulisan misalnya cerpen, setelah menemukan tema, saya lebih nyaman menentukan ending-nya dulu seperti apa. Selanjutnya barulah menentukan genre yang sesuai (romance, horor, dll).

Setelah itu barulah  membuat kerangka karangan. Kerangka karangan ( outline ) sederhana berupa tema, premis, alur/plot, penokohan, latar/setting, dan sudut pandang tulisan.

Keempat adalah mengembangkan kerangka yang telah dibuat menjadi tulisan utuh. Yang perlu diperhatikan dalam menulis adalah prinsip selesaikan apa yang telah dimulai dan jangan menulis sambil mengedit

Setelah tulisan selesai, silakan melakukan swasunting. Swasunting terkait logika cerita, penulisan, dan tata bahasa. Bisa juga meminta bantuan teman lain sebagai pembaca pertama untuk memberikan masukan.

Demikian alur Eksplorasi Konsep. Sekarang kita lanjut lagi, ya

3 | Ruang Kolaborasi

Pada alur ini MazMo mengajak peserta  untuk berkolaborasi dengan berkata; Silakan Bapak/Ibu melanjutkan kalimat berikut ini, sehingga menjadi utuh. Boleh panjang atau pendek. Terserah Bapak/Ibu, ya

Silakan dilanjutkan kalimat berikut ini:

Brak!

Terdengar suara daun pintu dibanting. Kepalaku memutar menuju sumber suara. Kosong. Dalam remang, mataku menangkap sebuah bayang hitam. Sepertinya aku mengenalinya.

 Kurapatkan  tubuhku ke dinding agar tak terlihat olehnya. Dengan sedikit merunduk kucoba amati bayang hitam itu.  Hatiku pun berdegup  kencang tak beraturan.

 4 | Demonstrasi Kontekstual

Peserta mendapat tantangan untuk menulis 5 tema cerita fiksi.

1).  Aku bersyukur .

2).  Cintaku bersemi di Pulau bali

3).  Sepotong kisah dibalik buka hutan untuk lahan sawit

4).   Bertaruh Nyawa

5).  Pupusnya sebuah asa

Aku belum mampu mengembangkannya menjadi sebuah premis.

5 | Elaborasi Pemahaman

Mencari  referensi lain terkait materi menulis fiksi atau  membaca karya fiksi dari penulis lain sebagai bahan belajar tambahan.

6 | Koneksi Antar materi

Membuat rangkuman singkat terkait menulis cerita fiksi dari materi yang sudah kita pelajari bersama-sama

7 | Aksi Nyata

Pada alur ini, berdasarkan pemahaman peserta disilakan membuat resume kelas belajar menulis pertemuan ke-9 ini dengan gaya fiksi.

Demikian materi singkat nan padat  dari MazMo.

           Sayang banget kalau aku nggak nyimak.  Aku berharap nantinya dapat menulis fiksi yang dapat menambah kekayaan dunia literasi.


Muaro Jambi, 15 Juli 2023

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

KBMN PGRI-29. RESUME ke 19. TEHNIK PROMOSI BUKU Oleh Christiana Sutarmi, S.Ag

Resum ke -16 KMBN-29 Menulis Buku Cerita Digital oleh Ch. Sutarmi,S.Ag